Total Pageviews

Friday, April 1, 2011

sedapnya tv satelit!

300 channel sanggup disalurkan melalui TV kabel, namun tidak semua berkualitas baik (karena gabungan antara analog dan digital). TV satelit mampu memancarkan 250 channeldengan kualitas digital, dan bisa bertambah tergantung kapasitas transponder satelit.

Beberapa operator TV berlangganan di Indonesia, seperti Indovision, saat ini lebih banyak menggunakan satelit sebagai sarana memancarkan tayangannya. Dengan ukuran parabola mini dan menggunakan sistem S band, satelit Indostar II berjarak lebih dekat dengan bumi dan menjangkau seluruh daerah terpencil di Indonesia. Di seluruh dunia siaran DTH (direct to home) ini semakin marak dipakai karena penggunaan satellite dish yang semakin ringan.

Namun apakah jika ingin menikmati siaran TV mancanegara harus berlangganan? Tidak juga!Channel yang ada di Indovision memang khusus ditujukan untuk pay TV, jadi di seluruh dunia pun jika ingin menikmati siaran TV seperti di Indovision memang harus membayar.

Antara TV Kabel Dan TV Satelit

Tapi jika kamu mempunyai antena parabola digital (solid, karena jaring sudah jarang dipakai) masih bisa menikmati siaran TV luar negeri dengan gratis. Antena parabola solid berukuran 6feet bisa menangkap kurang lebih 25 satelit yang membentang dari timur sampai ke barat wilayah Indonesia. Syaratnya antena parabola kamu dipasang rotator yang akan merubah arah antena sesuai posisi satelit yang kamu mau.

Saluran TV yang bisa diterima lumayan lengkap, mulai dari negara ASEAN sampai India, China, Arab dan Afrika. Sebagian acara (termasuk film hollywood) sudah didubbing (sulih suara) ke bahasa negara setempat, jadi jangan bingung. Siaran yang ada di daftar acara Indovision juga bisa ditangkap, namun tidak ada gambar dan suara alias diacak (scramble) yang artinya kita memang harus membayar ke operator pay TV lokal untuk bisa menikmatinya.

Situs yang menyajikan data terbaru lengkap mengenai TV satelit adalah Lyngsat. Situs ini wajib jadi panduan bagi para pecinta dan pemburu TV satelit gratis. Setiap hari ada saja TV baru yang bermunculan. Dan ingat satelit yang bisa diterima di Indonesia adalah hanya satelityang ada di atas khatulistiwa. Dengan mengarahkan antena ke ujung timur dan barat Indonesia, semua satelit yang jangkauan (beam) siarannya masuk wilayah Indonesia dipastikan bisa kita terima.

Mau coba hobi baru ngoprek siaran satelit melalui antena parabola? Lumayan menyenangkan! Karena berbagai kesibukan, saya sudah mulai jarang berburu TV baru di satelit. Seru juga saat kita scanning sebuah satelit untuk mencari saluran baru, atau saat kita menggerakkan antena untuk menemukan satelit baru.

Direct to Home (DTH) adalah salah satu aplikasi DVB (Digital Video Broadcasting), yang merupakan penyiaran TV dengan menggunakan satelit sebagai transmisi TV digital. DTH merupakan sistem komunikasi satelit satu arah (simplex) yang digunakan untuk memancarkan siaran TV melalui satelit, dimana satelit berfungsi sebagai repeater yang menerima siaran TV dari pemancar dan memancarkannya kembali ke seluruh TVRO yang berada dalam coverage-nya. Layanan ini menyediakan fasilitas penyiaran sinyal audio/video program TV secara tetap (fixed) melalui satelit (TV Contribution) dan jasa layanan temporer satelit digital untuk penyaluran program video secara live maupun hasil rekaman pada kota atau wilayah yang tercakup baik dengan konfigurasi point-to-point atau point-to-multipoint. Konfigurasi jaringan DTH untuk TV-Broadcast tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
Konfigurasi Jaringan DTH untuk TV-Broadcast via Satelit.JPG


Berikut adalah gambaran proses tayang pada sistem DTH untuk TV-Broadcast via satelit:
• Program source yang akan ditayangkan dibagi dalam 2 jenis yaitu:

1. Turn Around Channels adalah program yang ditransmisikan oleh pihak lain (Program Provider), kemudian diterima oleh Main Station TV Broadcaster, diolah, dan ditransmisikan kembali (re-broadcast) melalui satelit secara real time.

2. Local Originated Channels adalah program lokal dari Main Station TV
Broadcaster, baik program yang di-playback maupun program live show.

• Turn Around diterima oleh Main Station TV Broadcaster dari 2 sumber:
1. Dari satelit lain yang diterima dengan menggunakan antena parabola.
2. Dari pemancar terestrial yang berasal dari Main Station TV Broadcaster lokal lain.

• Bagi program yang masih dalam bentuk analog dikonversi menjadi digital.

• Program dalam format digital tersebut kemudian bersama-sama dengan program

Local Originated dikelompokkan menjadi beberapa kelompok acara.
• Logo Main Station TV Broadcaster di-attach/insert ke dalam program.
• Setiap program kemudian akan di kompres atau dikonversi menjadi data stream dalam format MPEG-2.
• MPEG-2 data stream di atas kemudian dimodulasi menjadi bentuk sinyal yang sesuai untuk ditransmisikan ke satelit.
• Sinyal ditransmisikan ke satelit dan di-relay/di-broadcast ke seluruh wilayah di dalamcoverage satelit.
• Sinyal dari satelit diterima oleh C-band ODU (Outdoor Unit) dan disalurkan ke IRD (Integrated Satellite Receiver and Decoder).
• IRD akan menterjemahkan kembali sinyal yang diterima menjadi komponen video dan audio untuk ditayangkan.


No comments:

Post a Comment